Desa Penglipuran menawarkan kekayaan budaya dan tradisi Bali yang kental, memberikan pengalaman autentik bagi para pengunjung yang ingin menyelami kehidupan lokal.
Bali selalu memiliki daya tarik tersendiri dengan keindahan alamnya dan kekayaan budayanya yang mendalam.
Namun, bagi Anda yang ingin merasakan esensi asli Pulau Dewata, Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan.
Baca Juga
Desa ini menggabungkan keindahan alam, keaslian arsitektur Bali, serta kegiatan budaya yang penuh makna. Berikut ini ulasan menyeluruh tentang keunikan, aktivitas menarik, serta informasi penting yang perlu Anda ketahui sebelum menjelajahinya.
Mengintip Pesona Desa Penglipuran: Destinasi Berbalut Tradisi dan Keindahan
Desa Wisata Penglipuran, terletak di dataran tinggi sekitar 600 meter di atas permukaan laut, menawarkan udara sejuk dan segar.
Dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, desa ini memukau dengan penataan yang teratur dan atmosfer yang tenang.
Penglipuran juga mempertahankan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, memberikan pengalaman budaya yang autentik bagi para pengunjung.
1. Pemandangan Alam Pegunungan yang Menakjubkan
Penglipuran dikelilingi oleh pegunungan hijau dan pemandangan alami yang luas. Pengalaman trekking atau hiking di sini memungkinkan Anda menikmati alam yang asri, ditemani latar belakang bukit-bukit dan hutan lebat. Udara segar yang dihirup sambil berjalan-jalan akan menghadirkan ketenangan tersendiri.
2. Keunikan Arsitektur Tradisional Bali
Desa ini mempertahankan rumah-rumah tradisional Bali dengan ciri khas yang menarik. Setiap rumah dibangun berdasarkan filosofi Tri Mandala—tata ruang yang membagi area menjadi tiga bagian: nista mandala (area luar), madya mandala (area tengah), dan utama mandala (area suci).
Detail ornamen, atap berundak, dan gerbang batu khas Bali menghiasi desa, menjadikannya latar sempurna untuk berfoto serta sarana belajar tentang seni arsitektur lokal.
3. Budaya dan Tradisi yang Hidup
Penglipuran masih mempraktikkan berbagai tradisi adat, mulai dari upacara Galungan hingga Ritual Ngusaba.
Kehadiran pura seperti Pura Penataran, Pura Dalem, dan Pura Puseh memberi kesempatan kepada pengunjung untuk menyaksikan ritual keagamaan dan perayaan adat. Pengalaman ini menawarkan pandangan mendalam tentang kehidupan spiritual masyarakat Bali yang kaya akan nilai-nilai tradisional.
4. Wisata Kuliner Tradisional
Bagi pencinta kuliner, Desa Penglipuran menyajikan berbagai makanan khas Bali yang menggugah selera.
Anda bisa mencicipi sate lilit yang lezat, bebek betutu yang kaya rempah, hingga loloh cemcem, minuman herbal khas desa yang menyegarkan. Tipat cantok, perpaduan ketupat dengan sayuran segar dan siraman saus kacang, juga wajib dicicipi.
5. Desa yang Bersih dan Asri
Salah satu aspek yang paling mencolok dari Desa Penglipuran adalah kebersihannya. Warga lokal sangat menjaga rumah dan pekarangan mereka agar tetap rapi, bebas dari sampah, dan dihiasi tanaman hijau.
Desa ini juga menerapkan sistem pengelolaan sampah dan daur ulang yang efektif, menjadikannya model bagi pelestarian lingkungan.
6. Hutan Bambu yang Ikonik
Di belakang desa, terdapat hutan bambu seluas 45 hektare yang menjadi daya tarik tersendiri. Hutan ini tidak hanya memberikan nuansa tenang dan sejuk, tetapi juga spot fotografi yang sangat Instagrammable.
Pengunjung dapat menikmati jalan-jalan santai atau bersepeda di jalur setapak yang membelah hutan, sambil mengagumi keindahan alam yang terjaga.
7. Festival dan Pertunjukan Seni
Desa Penglipuran juga menjadi tuan rumah berbagai acara budaya seperti festival seni tradisional, tari-tarian, dan pementasan gamelan.
Pengalaman ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan seni dan musik tradisional Bali secara langsung, menciptakan momen yang berkesan dan penuh inspirasi.
Lokasi dan Akses Menuju Desa Wisata Penglipuran
Desa Penglipuran terletak di Kabupaten Bangli, di tengah-tengah Pulau Bali, sekitar 1,5 jam perjalanan dari Denpasar.
Kendaraan pribadi atau sewaan dapat digunakan untuk mencapai desa ini, tetapi pengunjung harus memarkir kendaraan di luar gerbang desa karena kendaraan bermotor dilarang masuk untuk menjaga kualitas udara dan keasrian lingkungan. Transportasi di dalam desa hanya dilakukan dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Tiket Masuk dan Biaya
Jika ingin merasakan pengalaman di Desa Penglipuran, berikut adalah detail harga tiket masuknya:
- Wisatawan domestik: Rp25.000/orang dewasa, Rp15.000/anak-anak
- Wisatawan mancanegara: Rp50.000/orang dewasa, Rp30.000/anak-anak
Harga tiket ini memberikan akses ke berbagai area di desa, termasuk pura dan hutan bambu. Tiket masuk yang terjangkau ini menjadikan Penglipuran destinasi populer di kalangan wisatawan lokal maupun internasional.
Aktivitas Menarik yang Wajib Dicoba
- Berwisata Budaya di Pura: Kunjungi dan pelajari keindahan arsitektur serta makna spiritual di Pura Penataran, Pura Dalem, dan Pura Puseh.
- Berbelanja Kerajinan Lokal: Temukan pernak-pernik tradisional dan anyaman bambu buatan tangan pengrajin lokal.
- Menginap di Rumah Penduduk: Rasakan pengalaman menginap di rumah tradisional dan berinteraksi dengan penduduk setempat yang ramah.
- Kuliner Khas: Cicipi loloh cemcem dan tipat cantok untuk menambah pengalaman kuliner Bali Anda.
- Berfoto di Hutan Bambu: Jelajahi dan ambil foto-foto menarik di hutan bambu yang memukau.
Desa Wisata Penglipuran bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi sebuah pengalaman penuh makna yang memungkinkan Anda mengenal lebih dalam budaya dan kehidupan masyarakat Bali.
Pastikan Anda memasukkan Pura Besakih Bali dalam itinerary liburan Anda untuk kenangan yang tak terlupakan.